Adab dan Etika Menjadi Tamu Allah di Tanah Suci

Setiap Muslim yang melaksanakan umroh sebaiknya memahami adab dan etika menjadi tamu Allah di Tanah Suci sejak dini. Konsep tamu Allah berasal dari hadis Nabi yang menyatakan: “Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah mengabulkan, dan jika mereka bermohon ampun, niscaya Allah mengampuni mereka”​. Gelar tamu Allah menandakan bahwa jamaah umroh akan dimuliakan oleh Allah selama beribadah di Baitullah, seraya berkesempatan meraih ampunan dan rahmat-Nya. Dengan pemahaman ini, calon jamaah harus menjaga sikap dan niat agar pelaksanaannya mendatangkan keberkahan, bukan sebaliknya.

Adab dan Etika Menjadi Tamu Allah di Tanah Suci: Makna dan Keutamaan

Menjadi tamu Allah berarti Allah melimpahkan kemuliaan kepada kita sebagai jamaah haji/umroh. Hadis di atas menjelaskan bahwa Allah memanggil kita ke rumah-Nya untuk beribadah, lalu Allah akan segera menjawab doa dan memaafkan kesalahan kita​. Allah memuliakan para jamaah haji dan umroh seperti menghormati tamu agung​. Karena itu, kita dianjurkan menjaga akhlak dan ketakwaan selama di Tanah Suci. Sikap seperti menjaga kesabaran, keikhlasan, dan tidak melakukan hal yang memalukan adalah wujud menghormati status sebagai tamu Allah​. Misalnya, seorang tamu tidak pantas berkelakuan kasar atau membuat keributan di rumah tuannya. Dengan begitu, ibadah umroh tidak hanya sah secara ritual tetapi juga bernilai tinggi secara spiritual.

Persiapan Spiritual Sebelum Berangkat Umroh

Sebelum menunaikan umroh, penting bagi jamaah Kelimatu Travel & Tours – Travel Umroh Terbaik, Nyaman dan Terpercaya di Jakarta Indonesia untuk mempersiapkan diri secara rohani. Beberapa langkah penting antara lain:

• Perbanyak Istighfar dan Doa. Jamaah dianjurkan memperbanyak istighfar (memohon ampun) dan berdoa sebelum berangkat. Rasulullah menegaskan bahwa jamaah yang memohon ampun akan diampuni oleh Allah​, sehingga memohon ampun sebelum ke Tanah Suci dapat membersihkan hati dan dosa.
• Pelajari Tata Cara Ibadah. Ikuti bimbingan manasik umroh untuk memahami rukun dan sunnah. Pihak penyelenggara biasanya memberikan panduan lengkap mengenai urutan umroh, doa-doa yang dianjurkan, serta tips agar ibadah dapat dijalankan dengan khusyuk​.
• Menjaga Niat Ikhlas. Pastikan tujuan berangkat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sekadar berwisata. Niat yang ikhlas penting karena mendasari setiap perbuatan kita.
• Mengelola Ekspektasi. Persiapan mental meliputi menata harapan dengan benar. Hindari memfokuskan diri pada kenyamanan duniawi seperti fasilitas mewah. Fokuskan perhatian pada tujuan utama umroh, yaitu beribadah dan memperbaiki diri​

Adab dan Etika Selama di Tanah Suci

Masjid Nabawi dan Masjidil Haram adalah tempat suci yang harus dijaga kebersihannya. Jamaah diwajibkan menjaga kesucian diri dan lingkungan ibadah. Sebagai contoh, selalu kenakan pakaian bersih dan wewangian ringan sebelum memasuki masjid, serta hindari membawa sampah. Kedua masjid ini menerapkan aturan ketat terhadap kebersihan.

Hal Penting yang Boleh Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan

Saat berada di Tanah Suci, jamaah harus menegakkan adab Islami dalam setiap aktivitas. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan:

• Kebersihan Diri dan Lingkungan:

  Jaga kebersihan pakaian ihram dan tubuh sebelum tawaf maupun salat. Gunakan tempat sampah dan kantong sampah kecil untuk sampah pribadi​.
  Hindari membuang sampah sembarangan karena pengelola masjid sangat ketat menjaga kebersihan​.

• Sopan Santun Antar Jamaah:

  Tidak saling mendorong atau memotong antrean saat tawaf, sai, mengambil air zam-zam, atau memasuki Raudhah​.
  Bersikaplah sabar dan ramah kepada jamaah lain, mengingat keramaian jamaah berasal dari berbagai negara​.

• Membantu Sesama:

  Tawarkan bantuan terutama kepada lansia, wanita, dan penyandang disabilitas yang membutuhkan pertolongan.​
  Tindakan sederhana seperti membimbing atau memberikan tempat duduk merupakan wujud penghormatan kepada sesama tamu Allah.

• Hormat kepada Tempat Suci:

  Bersikap khusyuk dan penuh takzim di hadapan Ka’bah, makam Nabi, dan semua area suci​. Hindari mengolok-olok atau bercanda saat menghadap Ka’bah, serta jaga niat agar semata-mata mengharap ridha Allah.

• Pakaian yang Sopan:

  Kenakan pakaian suci dan tertutup menurut syariat. Pria wajib memakai ihram menutup bahu dan lutut, wanita harus berbusana menutup aurat dengan baik​. Pakaian yang rapi dan bersih menunjukkan hormat kepada Allah dan sesama.

• Berbicara Lembut dan Santun:

  Hindari berbicara dengan suara keras, bergosip, atau menggunakan kata-kata kasar di area masjid​. Suara lembut dan pembicaraan yang baik menjaga kekhusyukan ibadah semua jamaah.

• Mematuhi Aturan Resmi:

  Patuhi peraturan yang diterapkan pemerintah Arab Saudi. Contoh: dilarang membawa atau membentangkan spanduk/bendera identitas kelompok​, jangan berkumpul lebih dari 5 orang terlalu lama​, tidak mengambil barang temuan​, dan hindari penggunaan tripod atau alat besar saat merekam​.

• Menjaga Kesucian Hati:

  Selain mematuhi aturan lahir, jauhi pula perbuatan maksiat. Tingkatkan ibadah sunah seperti dzikir, tahajud, dan sedekah di Tanah Suci. Hormati adat serta nilai kebaikan setempat​. Silaturahmi dengan sesama jamaah dan penduduk lokal juga dianjurkan.

Menjadi tamu Allah di Tanah Suci adalah kehormatan yang besar. Dengan memahami dan melaksanakan adab dan etika menjadi tamu Allah di Tanah Suci secara konsisten, ibadah umroh kita akan menjadi lebih bermakna dan diridhai. Hormatilah tempat-tempat suci, jaga hubungan baik antar sesama, serta perbanyak doa dan istighfar. Semoga Allah menerima setiap amal hamba-Nya yang bersih hati dan tunduk pada aturan-Nya di Tanah Suci.

# Bagikan informasi ini kepada teman Anda